Porosnusantaranews,BALIKPAPAN – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Pemerintah Kota Balikpapan bersama Hotel Novotel menggelar pameran produk UMKM batik di lobi Hotel Novotel Balikpapan. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan, Ratih Kusuma, pada Kamis (2/10/2025).
Pembukaan turut dihadiri Sri Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-XXI Adji Muhammad Arifin beserta istri, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan Heruressandy Setya Kesuma, Ketua PHRI Balikpapan Sugianto, serta General Manager Hotel Novotel Balikpapan Eko Anom Purboyanto dan jajaran manajemen hotel.
Pameran ini menampilkan karya para pelaku UMKM batik lokal dari Balikpapan. Terdapat 10 stan UMKM yang berpartisipasi, antara lain Batik Zahro, Batik Laban, Armi, Batik Poyung, Batik Khaliqa Arensi, HHarum, Batik KurniaWP, DnL-Dewi Batik, Griya Godong, dan Iwatik.
General Manager Novotel Balikpapan, Eko Anom Purboyanto, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap pengembangan UMKM, khususnya pengrajin batik. Ia menyebutkan bahwa Novotel dan Ibis Balikpapan menyediakan ruang pamer secara cuma-cuma selama 39 hari.
“Kami memfasilitasi ruang untuk para pengrajin batik Balikpapan agar bisa menampilkan dan memasarkan karya mereka langsung kepada tamu hotel,” ujar Eko.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat digelar secara rutin setiap tahun dalam rangka Hari Batik Nasional.
Kepala DKUMKMP Balikpapan, Heruressandy Setya Kesuma, menyambut baik kegiatan ini dan mengapresiasi keterlibatan pihak hotel dalam mendukung promosi batik lokal. Ia menjelaskan bahwa batik Indonesia telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO sejak 2009, dan momen ini menjadi pengingat penting untuk terus mengembangkan kekayaan budaya tersebut.
“Kami memiliki banyak motif batik yang mengangkat flora, fauna, dan unsur budaya Kalimantan Timur. Ini menjadi kekuatan lokal yang harus terus dikembangkan dan dipromosikan,” ujar Heru.
Heru menambahkan, pihaknya saat ini membina 15 UMKM batik melalui Dekranasda, namun masih banyak pengrajin di luar binaan pemerintah yang juga aktif berinovasi. Ia juga menekankan pentingnya regenerasi pengrajin batik agar warisan ini dapat terus hidup dan berkembang.
Sementara itu, Kepala Disporapar Balikpapan, Ratih Kusuma, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai bagian dari peringatan Hari Batik Nasional, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pengembangan subsektor ekonomi kreatif.
“Kegiatan ini masuk dalam program pengembangan kriya, wastra, dan fashion, yang menjadi sektor prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” ujarnya.
Ratih menambahkan, pameran yang berlangsung hingga 40 hari ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pemilihan Duta Wisata Nasional yang akan digelar November mendatang. Kota Balikpapan akan menjadi tuan rumah sejumlah agenda nasional, seperti Balikpapan Fest, Investment Tourism Event, Kalimantan Back Week, serta Grand Final Duta Wisata Nasional.
Dalam kesempatan itu, para finalis duta wisata dari seluruh Indonesia dijadwalkan akan mengenakan batik khas daerah masing-masing, termasuk batik khas Kalimantan Timur.
“Tema tahun ini adalah Balikpapan Bangga Berbatik, Harmoni Nusantara. Kita ingin menampilkan kekayaan batik lokal yang merepresentasikan daerah pesisir, pedalaman, dan budaya Kesultanan di Kalimantan Timur,” kata Ratih.
Pameran batik ini diharapkan menjadi momentum penguatan identitas budaya lokal, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Balikpapan. Pemerintah kota bersama stakeholder berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan UMKM batik sebagai bagian dari penggerak ekonomi daerah.
Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, pameran UMKM batik Balikpapan resmi dibuka. (mto)
Tulis Komentar